Diambil dari:
http://www.kompas.com/read/xml/2009/01/16/18554289/Ekawati.Loekita.Beri.Kesempatan.yang.Muda




Ekawati Loekito
Jumat, 16 Januari 2009 | 18:55 WIB

Rasa haru bercampur derai airmata kebahagiaan kerapkali dirasakan oleh Ekawati Loekito (41), guru tari balet sekaligus pemilik sekolah balet Center Point Ballet Surabaya, tatkala anak-anak asuhannya di sekolah balet yang dikelolanya, itu berhasil mendapat nilai terbaik ketika mengikuti ujian balet yang diselenggarakan oleh Royal Academy of Dance, London, di Jakarta.

"Rasanya mau menangis takala mendengar anak-anak didik saya yang mengikuti ujian mendapat nilai terbaik dan paling unggul di antara semua sekolah balet yang ada di Indonesia . Keberhasilan anak-anak itu bisa menjadi contoh anak-anak yang lain," kata Ekawati Loekito, ibu dua anak, Patrick (12) dan Patricia (7), hari Jumat (16/1), di Center Point Ballet Surabaya, di Club House Golf, Graha Family, Surabaya.

Sekolah balet Center Point Surabaya yang dikelola oleh Ekawati Loekito, putri dari guru balet Mande Tjenderawati, pendiri sekolah balet Sakinah Surabaya (1964) yang dalam perkembangannya menjadi sekolah balet Center Point Ballet Surabaya (1998), kini memiliki cabang sekolah balet di Citra Raya, Sutorejo, Tambak Segaran dan Delta Sari dengan total anak didik lebih kurang 200 orang.

Setiap hari saya masih mengajar balet, khususnya penari-penari dari tingkat IV sampai senior, dari usia 9 tahun hingga mahasiswa. Selain sibuk mengajar balet, saya juga mengajar les privat piano, katanya,

Ekawati Loekito, istri Bambang Handodjo yang tinggal di kawasan Sutorejo Tengah KK-8 Surabaya, ini amat menghargai prestasi anak didiknya yang telah mahir tarian balet klasik untuk menjadi guru balet, khususnya guru balet di sekolah balet Canter Point Ballet Surabaya.

Saya ngasih kesempatan kepada yang muda untuk belajar bagaimana mengajari anak-anak balet klasik, karena itu saya serahkan kepada mereka . Walaupun begitu, saya sesekali masih juga ikut mengajar, tapi tidak sepenuhnya setiap hari, kata Ekawati Loekito yang sudah melahirkan sejumlah karya tari balet, antaranya, tari balet berjudul Magic of OZ, Spanish Dance (1989) dan Operet Ballet Hansel & Gretel (2005).

Seperti halnya kaum wanita karier yang lain, Ekawati Loekito amat memerhatikan kebugaran tubuhnya, salah satunya dengan senam, setiap pagi hari. Biasanya saya mulai mengajar balet pada sore hari, jadi setiap pagi saya ikut senam dengan ibu-ibu di rumah, katanya.

Apa masih ikut nari di atas pentas ?, Sejak kecil saya sudah menari. Jadi, sampai kapan pun, saya tetap pingin menari di atas pentas. Terakhir, tahun 2007, saya masih menari dalam pentas balet yang diadakan oleh sekolah balet Center Point Ballet, tapi tidak full, katanya. (TIF)


Abdul Lathif

Comments (0)